Belajar Teknik Foto Light Trail Lengkap dengan Pengaturannya

teknik foto light trail

 

Disadari atau tidak bahwa teknik foto light trail menjadi salah satu style fotografi yang paling sulit dibuat dengan tantangan yang unik.

Mengapa demikian? Untuk menghasilkan cahaya yang masih terlihat terhubung atau melayang, Anda harus benar-benar memahami bagaimana cara menggunakan kamera.

Artinya, Anda harus tahu bagaimana mengatur segitiga exposure yaitu shutter speed, ISO, dan aperture. Spot foto juga penting untuk kita diperhatikan.

Ketika sudah berhasil mendapatkan foto mild path yang menarik, Anda akan dibuat takjub dengan foto yang dihasilkan mulai dari efek, warna dan komposisi yang muncul.

Tapi, apa itu fotografi light trail? Apa saja pengaturan dasar yang harus dilakukan saat mengambil foto mild path?

Apa saja teknik foto light trail??? Jika Anda penasaran dengan jawaban dari semua pertanyaan di atas, baca artikel di bawah ini sampai akhir.

Apa yang dimaksud dengan Fotografi light trail?

 

Fotografi light trail adalah jenis fotografi yang berfokus pada penciptaan long exposure yang menyoroti pergerakan cahaya.

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, biasanya shutter kamera akan dibuka dalam jangka waktu yang lama, untuk mendapatkan lebih banyak cahaya.

Pada akhirnya, teknik foto light trail ini memungkinkan fotografer untuk menunjukkan bagaimana ia akan bergerak ke arah tertentu.

Jadi, fotografi light trail bertujuan untuk menangkap sesuatu yang menciptakan cahaya di atasnya, yang ketika bergerak, menciptakan jejak dalam gambar.

Dan ini adalah salah satu cara untuk membuat seni dari lampu bergerak. Misalnya lampu belakang mobil, lampu depan, lampu jalan, lampu sepeda dan lain sebagainya.

Atau mungkin, jika Anda ingin hasil yang lebih baik, Anda dapat menggerakkan senter untuk membuat garis cahaya di udara, yang lebih dikenal dengan light painting.

Hanya saja, fotografi ini paling sering dilakukan di jalan yang ramai seperti di perkotaan atau di jalan raya pada umumnya.

Jika objeknya adalah objek bergerak seperti mobil, maka foto light trail dapat dipahami sebagai seni menangkap jalur dari lampu kendaraan.

Pengaturan dasar untuk teknik foto light trail

 

Apa pengaturan defaultnya? Ada banyak tapi yang paling penting adalah ISO, Aperture dan Shutter Speed.

Oleh karena itu, pahami bagaimana masing-masing pengaturan kamera di atas bekerja dengan baik sebelum mengambil jenis foto ini.

Semua pengaturan di atas dapat disebut sebagai settingan light trail atau jejak cahaya termasuk:

  • ISO yang mengacu pada nilai sensitivitas cahaya dari sensor virtual pada kamera DSLR atau Mirrorless. Semakin tinggi ISO, semakin banyak cahaya yang dapat ditangkap kamera. Mayoritas kamera DSLR memiliki pengaturan ISO dari 100 hingga 1600 sementara kamera lain mungkin memiliki opsi nilai yang lebih tinggi. Dan jika tujuan Anda adalah mengambil foto jejak cahaya, atur ke ISO terendah tetapi dengan kecepatan rana yang panjang agar kamera dapat menangkap lebih banyak cahaya.
  • Shutter Speed mengacu pada jumlah waktu rana kamera tetap terbuka dengan tujuan memungkinkan lebih banyak cahaya masuk melalui lensa dan kemudian ke sensor kamera. Kecepatan alam berkisar dari seperseribu detik. Jadi, sebaiknya Anda mengatur kecepatan shutter yang lebih lambat, antara 5-60 detik, agar foto yang Anda ambil mengandung lebih banyak cahaya
  • Aperture mengacu pada komponen untuk mengontrol seberapa banyak cahaya yang diizinkan lensa untuk masuk ke sensor kamera. Dalam movie dan kamera virtual, aperture disebut sebagai f-stop dengan label f/8 atau f/22. Biasanya, fotografer akan menyetel aperture pada f/16

Selain pengaturan di atas, ada juga beberapa pengaturan lainnya yang harus diperhatikan dalam teknik foto light trail, yaitu:

  • Gunakan mode manual, banyak fotografer dengan tujuan mengubah atau memanipulasi ISO, aperture, dan kecepatan shutter
  • Gunakan Timer, fitur ini tersedia hampir disemua kamera DSLR. Karna memerlukan shutter pace dan  aperture yang membiarkan cahaya masuk kedalam kamera untuk jangka waktu yang lebih lama, gerakan atau guncangan dapat membuat gambar menjadi buram. Oleh karena itu, timer diperlukan untuk menghindari hal ini, atau Anda dapat menggunakan shutter release atau mengkoneksikannya dengan handphone, yang memungkinkan Anda untuk menyesuaikannya dari jarak jauh.
  • Mode bulb ini dimana tujuannya adalah untuk menjaga tombol shutter tetap terbuka selama yang Anda inginkan. Dan menggunakan mode ini sangat penting terutama saat mengambil foto objek bergerak dengan cahaya konstan.

Prinsip dasar fotografi light trail

 

Seperti disebutkan di atas, teknik foto light trail adalah foto yang terdapat efek bias cahaya warna-warni yang kreatif.

Untuk mengambil foto jenis ini, harus diatur ke mode long exposure. Untuk itu, ada tiga prinsip dasar yang harus diperhatikan fotografer, antara lain:

  • Harus mengatur kecepatan shutter secara manual atau kecepatan shutter ke bagian terendah dari kamera yang digunakan
  • Setelah itu, cahaya akan ditangkap oleh sensor dalam jangka waktu tertentu yang secara jangka waktu yang sangat lama
  • Jika objek foto adalah kendaraan, maka kamera akan melacak setiap cahaya tampak sehingga tampak bergerak dalam garis melintang di foto dan membuka titik tetap yang memancar dari lampu depan atau lampu belakang mobil.

Ketiga prinsip dasar di atas pada dasarnya sederhana. Namun, hal ini cukup sulit dilakukan, apalagi jika Anda belajar secara otodidak.

Tapi tidak ada salahnya untuk mencoba. Selain memungkinkan Anda bereksperimen dengan kamera, Anda juga dapat mengetahui cara mengatur pengaturan kamera untuk aktivitas ini.

Peralatan yang diperlukan

 

Peralatan Kamera

 

Sebelum mengambil foto, ada beberapa perlengkapan yang dibutuhkan, antara lain:

1. Kamera

 

Untuk kamera, Anda bisa menggunakan kamera DSLR atau Mirrorless yang mampu mengambil foto dalam mode manual.Intinya, pastikan kamu bisa mengatur pengaturan dasar seperti ISO, aperture dan Shutter Speed ​​dari kamera yang akan digunakan.

2. Tripod

 

Selain kamera, perlengkapan lain yang wajib dimiliki adalah tripod. Mengapa itu penting? karena alat ini dapat membantu Anda mempertahankan exposure.

Selain itu, Anda tidak perlu memegang kamera dalam waktu lama yang bisa saja selama aktivitas diguncang atau digoyang oleh tangan.

Disinilah pentingnya menggunakan tripod yang dapat menghindari goyangan kamera sehingga hasil foto lebih stabil.

Intinya, semakin stabil posisi kamera, semakin kecil kemungkinan foto yang dihasilkan buram, yang pada akhirnya membuat kamera menjadi lebih baik.

 

3. L-Bracket

 

L-Bracket adalah skrup logam untuk menempelkan kamera ke tripod. Jadi, jangan lupa untuk menggunakan peralatan ini karena tanpa alat kecil ini, tripod yang Anda bawa tidak akan berguna.

Dengan demikian, L Bracket memungkinkan Anda memutar kamera dari orientasi lanskap ke potret yang mengurangi guncangan tak terduga.

 

4. Lensa dengan sudut lebar

 

Untuk keperluan fotografi mild path, disarankan untuk menggunakan lensa sudut lebar. Lensa jenis ini memungkinkan Anda untuk mengambil lebih banyak cahaya atau foto dalam bingkai, sehingga komposisi foto terlihat lebih padat.

 

5. Peralatan tambahan

 

Selain perlengkapan di atas, Anda juga bisa mempertimbangkan untuk menggunakan beberapa perlengkapan opsional lainnya.

Mungkin ada beberapa yang bisa digunakan, mulai dari ND Filter untuk menutupi lensa kamera dari cahaya yang tidak diinginkan.

Alat ini dapat membantu mengurangi intensitas cahaya, baik itu polusi dari kendaraan atau terlalu banyak cahaya yang ditangkap dari objek lain, seperti gedung.

Selain itu, Anda juga dapat mempertimbangkan untuk menggunakan Shutter release untuk pengaturan shutter jarak jauh.Alat ini berfungsi sebagai remote shutter yang memungkinkan Anda untuk mengontrol shutter kamera tanpa harus menyentuh tombol kamera anda terlebih dahulu.


FAQ

 

Mungkin akan ada pertanyaan terkait dengan postingan ini, maka akan diulas dalam bentuk QnA di bawah ini, berikut daftarnya:

1. Lokasi yang cocok untuk mengambil foto light trail?

 

Mayoritas fotografer lebih suka mengambil lokasi yang ditetapkan di jalan yang sibuk untuk mengambil fotografi light trail, maupun dari atas gedung jika ingin terlihat dari angel view lain.

Pastikan tidak ada benda yang bergerak lagi selain kendaraan yang bergerak. Karena cahaya akan dijadikan objek foto.

2. Bagaimana cara membuat foto light trail dengan HP?

 

Jika Anda tidak memiliki kamera DSLR, Anda juga bisa menggunakan kamera ponsel, meskipun ada sedikit perbedaan dalam pengaturan dan penggunaan.

Untuk pengaturan yang sama, pastikan kamera diatur ke mode profesional. Apabila ponsel tidak mendukung pengaturan ini, maka Anda harus mengunduh aplikasi kamera pihak ketiga.

Selanjutnya, atur segitiga eksposur seperti yang disebutkan di atas. Kemudian cari spot foto yang bebas gangguan.

Stabilitas kamera adalah kunci untuk teknik foto light trail atau light painting ini. Mengapa demikian? Karena jika ada getaran, maka cahaya yang ditangkap akan menjadi blur dan mengurangi nilai foto tersebut.

Untuk pengaturan segitiga exposure, di mana shutter speed diatur ke tingkat yang lebih rendah, setidaknya minimum 30 detik.

Penutup

 

Sebenarnya agak sedikit sulit untuk mengambil foto light trail apalagi jika banyak objek selain kendaraan yang muncul hingga terjadi getaran mendadak.

Di sisi lain, proses yang sama berlaku saat kita membuat light painting, untuk menghasilkan cahaya yang bergaris menggunakan pemancar cahaya atau LED.

Namun, ini kembali lagi pada kreativitas fotografer itu sendiri. Karena ada banyak objek termasuk kendaraan,  senter, lampu LED, dan lain sebagainya.

Nah, demikian artikel mengenai teknik foto mild path cukup sampai disini. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat untuk semua para penghobi fotografi dan yang masih belajar.

Apabila anda suka dengan tulisan ini jangan lupa untuk dishare keteman-teman anda agar lebih banyak pengetahuan yang bisa didapatkan.

Supply Foto : Pixabay

Leave a Comment

%d bloggers like this: